Microsoft
Corp memperingatkan bahwa satu "kutu" Windows memungkinkan komputer
pribadi (PC) di seluruh Timur Tengah tertular virus "Flame" dan
mengeluarkan perangkat lunak perbaikan untuk memerangi alat mata-mata
muncul pekan lalu.
Para
ahli keamanan mengatakan mereka terkejut dan terkesan oleh pendekatan
yang telah digunakan para penyerang tersebut, yaitu menyamarkan "Flame"
sebagai program sah yang dibuat oleh Microsoft.
"Saya tersentak oleh berita ini dan saya tak bisa percaya. Saya harus bertanya, 'Apakah saya membacanya dengan benar?'" kata Roel Schouwenberg dari perusahana keamanan Rusia Kaspersky Lab, salah seorang peneliti yang membantu menemukan virus "Flame".
"Saya tersentak oleh berita ini dan saya tak bisa percaya. Saya harus bertanya, 'Apakah saya membacanya dengan benar?'" kata Roel Schouwenberg dari perusahana keamanan Rusia Kaspersky Lab, salah seorang peneliti yang membantu menemukan virus "Flame".
Para
ahli menggambarkan metode itu sebagai "anggun" dan mereka percaya itu
tampaknya telah digunakan untuk mengirim senjata lain di dunia maya tapi
senjata tersebut belum ditemukan.
"Logis untuk menduga bahwa mereka telah menggunakannya di tempat lain pada saat yang sama," kata Mikko Hypponen --pemimpin peneliti bagi perusahaan pembuat perangkat lunak keamanan F-Secure.
"Logis untuk menduga bahwa mereka telah menggunakannya di tempat lain pada saat yang sama," kata Mikko Hypponen --pemimpin peneliti bagi perusahaan pembuat perangkat lunak keamanan F-Secure.
Jika
jenis lain senjata dunia maya memang dikirim ke PC korban yang
menggunakan pendekatan yang sama dengan "Flame", maka mereka akan dengan
sangat cepat terpajan sekarang sehingga Microsoft telah
mengidentifikasi masalah itu, kata Adam Meyers, Direktur Intelijen
Perusahaan Keamanan CrowdStrike.
Senjata
maya yang memiliki kode palsu Microsoft akan berhenti beroperasi atau
kehilangan sebagian pengelabuannya, kata Ryan Smith, Kepala Ilmuwan
Peneliti di perusahaan keamanan Accuvant.
Juru
bicara Microsoft tak bersedia memberi komentar mengenai apakah virus
lain telah mengeksploitasi cacar pada Windows atau apakah tim keamanan
perusahaan itu sedang mencari "kutu" serupa di dalam sistem operasi
mereka.
Kode "Flame" meliputi apa yang dikenal sebagai sertifikat digital, yang secara keliru mengidentifikasinya sebagai potongan perangkat lunak dari Microsoft.
Kode "Flame" meliputi apa yang dikenal sebagai sertifikat digital, yang secara keliru mengidentifikasinya sebagai potongan perangkat lunak dari Microsoft.
Pencipta
virus tersebut memperoleh sertifikat itu dengan memanipulasi satu
komponen sistem operasi Windows yang dikenal sebagai lisensi layanan
terminal, atau lisensi TS, yang dirancang untuk mensahkan pelanggan
bisnis menggunakan fitur canggih Windows.
Satu
"kutu" di lisensi TS mengizinkan peretas menggunakannya untuk
menciptakan sertifikat palsu yang mengidentifikasi "Flame" sebagai
program yang berasal dari Microsoft, kata Mike Reavey, Direktur Senior
di Pusat Reaksi Keamanan Microsoft, di dalam satu posting blog.
Ia khawatir peretas lain mungkin bisa meniru teknik itu untuk melancarkan serangan yang lebih luas dengan virus jenis lain, kata Reavey.
"Kami terus menyelidiki masalah ini dan akan melakukan tindakan yang tepat guna membantu melindungi pelanggan," kata Reavey di dalam posting blognya.
Ia khawatir peretas lain mungkin bisa meniru teknik itu untuk melancarkan serangan yang lebih luas dengan virus jenis lain, kata Reavey.
"Kami terus menyelidiki masalah ini dan akan melakukan tindakan yang tepat guna membantu melindungi pelanggan," kata Reavey di dalam posting blognya.
Berita
mengenai virus "Flame", yang muncul satu pekan sebelumnya, menjadi
berita utama di seluruh dunia, saat para peneliti mengatakan bukti
teknis menunjukkan virus tersebut dibuat atas nama negara, beberapa
negara, yang sama menghasilkan "cacing Stuxnet" --yang menyerang program
nuklir Iran pada 2010.
Para peneliti masih mengumpulkan keterangan mengenai virus itu.
Para peneliti masih mengumpulkan keterangan mengenai virus itu.
Code from Flame virus
Peringatan Microsoft dapat dilihat di http://blogs.technet.com/b/msrc/.
0 komentar:
Posting Komentar